Jumat, 21 Desember 2012

Mother Bear In The Movie The Brave

Dulu saya ingin sekali nonton film ini, saya merasa waktu itu film ini bagus banget. Tapi karena nggak ada waktu akhirnya nggak nonton film ini. Sampai pada suatu hari saya masuk ke dalam warnet, di warnet itu memang tersedia banyak file-file film yg bisa kita copy secara free alias gratis. Dan setelah saya amati ternyata film ini sudah ada di folder penyimpanan film di komputer warnet itu. Film ini sebenarnya film animasi anak-anak tapi entah mengapa saya bisa jatuh hati pada ceritanya. Tokohnya mengingatkan saya tentang diri saya sendiri, berambut kriting dan agak sedikit maskulin. Hahaha


Disney Pixar memproduksi banyak film-film animasi termasuk film ini, di sini di ceritakan seorang putri yang tomboy. Hmm jadi sedikit flashback ke ceritanya Snow White And The Huntsman. Karena hari ini hari ibu saya sedikit menghubungkan tokoh seorang ibu dari film-film ini. Sebenarnya semua ibu di dunia ini baik tetapi mereka terkadang mempunyai caranya sendiri yg terkadang sulit kita terima. Di film Snow White And The Huntsman ada tokoh ibu tiri yg kejam yang akhirnya mati di makan oleh ketamakannya sendiri. Berbeda di film The Brave ini, saya sedikit mengingat tokoh seorang ibu di film The Brave ini sangat berperan penting dalam alur ceritanya. Tokoh ibu dan anak yang sama-sama keras kepala yang akhirnya membuat petaka dalam keluarga bahkan negerinya.

 

Bermula dari seorang putri sebuah kerajaan yang berbeda dari putri-putri lainnya, ia tomboy dan dengan rambut kriting panjangnya yang berkibar-kibar ia selalu dapat memanahkan panah dengan tepat. Dengan kuda kesayangannya ia menikmati special one day nya karena di hari itu ia tidak perlu repot-repot belajar menjadi putri yang anggun. Berbeda keinginan anak, berbeda pula dengan pendapat seorang ibu yang notabene seorang Ratu. Ratu yang sangat ingin mengubah putrinya menjadi gadis yang anggun dan normal tidak pernah lelah mengajarkan putrinya pelajaran musik, menari balet, berjalan indah, table maner dsb hingga membuat putrinya bosan setengah mati dan lebih memilih kabur.


Suatu hari putri akan di jodohkan dengan tiga orang pria yang akan di uji dalam sayembara, karena ia masih ingin menikmati masa muda dan kehidupannya. Ia pun mengatakan bahwa ia ingin mengadakan sayembara memanah untuk para calon suami yang nanti akan ia pilih jika berhasil, tetapi karena salah satu dari tiga laki-laki itu ada yg beruntung memanah tepat sasaran. Ia pun tidak terima, dengan gagahnya putri merinda maju di arena memanah dan merobek gaunnya yg terlihat sumpek itu dan memulai memanahkan busurnya dengan tepat sasaran. Sumpah keren banget ya cewek pinter banget memanah. Hal itu membuat ibunya marah dan memanggil merinda, merinda yang emang dasarnya udah keras kepala ia pun melawan dan merobek permadani buatan ibunya. Dengan murka ibunya membakar panahnya dan merindapun pergi ke hutan dan bertemu dengan apa ya, uumm sejenis peri gitu deh warnanya biru gitu. Nah peri itu menunjukan jalan menuju sebuah pondok yang ternyata pondok itu milik seorang penyihir, penyihir odong yang buka parttime jualan ukiran serba beruang ini berhasil memikat hati merinda tetapi merinda tidak ingin sebuah ukiran kayu berbentuk beruang melainkan ia ingin membuat ibunya melupakan perjodohannya. Tetapi karena sudah tua dan lumayan oneng penyihir yang lupa memasukan sebuah ramuan justru tambah memperkeruh masalah merinda.


Ramuan penyihir itu menjadi sebuah kue yang sangat terlihat lezat, hingga akhirnya ibu merindapun dengan sangat senang hati memakannya. Ramuan yg tidak sempurna bukan membantu malah justru memperparah keadaan, sang Ratu berubah menjadi Beruang coklat. Ayah merinda yang sangat benci dengan beruang karena kakinya hilang sebelah karena beruangpun murka melihat ada seekor beruang di dalam kamarnya, itu karena ia tidak menyadari kalau itu adalah istrinya sendiri. Merindapun melarikan diri bersama ibunya untuk mencari penyihir oneng itu tadi untuk meminta penawarnya, tetapi nasib memang tidak beruntung ternyata sang penyihir sedang piknik melihat pameran ukiran di kota. Dasar


Akhirnya merindapun mendapat petunjuk dari pesan si penyihir, jika ia ingin ibunya kembali seperti semula ia harus mengembalikan lagi tali ikatan hubungan yg putus yaitu dengan menjahit permadani yg ia robek dengan pedangnya. Dalam masa pelarian dari kerjaan, merinda dan ibunya berpetualang. Mulai dari menangkap ikan dengan tangan kosong, makan buah beracun, minum air penuh cacing yang bikin ibunya pingsan sampai bertemu dengan pangeran yang berubah wujud menjadi mordu beruang. Pangeran yang berubah itu rupanya juga hasil eksperimen sang penyihir. -__-" ternyataa..


pangeran yang egois berubah di kutuk menjadi mordu dan menghabisi saudaranya sendiri dan merinda tidak ingin ibunya menjadi seperti itu. Dengan segala upaya merinda lakukan termasuk membela ibunya ketika ayahnya berusaha membunuh ibunya. Di tengah-tengah ketegangan tiba-tiba muncul tiga beruang kecil yang ternyata adalah adik putri merinda yang juga ikut berubah bentuk karena sudah nakal mengambil makanan sembarangan yang ternyata adalah kue dari penyihir. Sang Raja pun shock melihat putranya yang sudah berubah menjadi beruang kecil yang imut, setelah itu raja sadar kalau istrinya memang berubah menjadi seekor beruang. 

 
Waktu yang di tunggu pun hampir tiba, yaitu fajar kedua setelah ramuan bekerja. Tetapi ternyata tidak ada efeknya dan itu membuat merinda menangis putus asa menghadapi masalahnya. Merinda menangis sesenggukan tiba-tiba ada belaian lembut dan ternyata ibunya telah kembali menjadi seperti semula, yaitu ibu dengan tatapan hangat dan merengkuhnya saat ia terjatuh.


Kualitas gambar yang tajam dan warna yang indah mampu menghipnotis kita untuk menikmati film ini, pemandangan gambar yang indah dan adegan kocak tiga pangeran kecil yang selalu berhasil membodohi pelayannya akan membuat kita tertawa gemas.


Film ini mengajarkan kita sebagai anak tidak harusnya kita melawan orang tua dengan cara yang tidak baik dan sebagai anak kita haruslah selalu ada untuk orang tua terutama ibu kita dalam keadaan apapun ibu kita saat ini. Pesan moral untuk orang tua, di sini mungkin orang tua di beri gambaran agar tidak terlalu memaksakan kehendaknya jika anak memang benar-benar tidak dapat melakukannya karena seorang anak pun juga mempunyai hak dalam menentukan jalannya selama itu masih dalam jalur.. Gadis tomboy itu biasa asal nggak jadi lesbi aja, itu yang harus di syukuri bukan..:)


Thanks udah mampir..
see you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar